div style="position: fixed; bottom: 0px; left: 10px;width:110px;height:130px;">animasi blog
Animasi Blog

Senin, 29 April 2013

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
a.      Definisi
Asuhan ibu nifas oleh bidan dilakukan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosis dan rencana tindakan, serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan dan mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas.
Peran bidan pada hal ini:
1.      Membantu menciptkan terjadinya ikatan antara ibu dan bayinya dalam jam pertama sesudah kelahiran.
2.      Memberikan dorongn pada ibu dan kelurga untuk memberikan respon positif terhadap bayinya, baik melalui sikap maupun ucapan dan tindakan.

b.      Tujuan
Tujuan asuhan masa nifas merupakn semua kegiatan yang dilakukan, baik dalam bidang kebidanan maupun dibidang lain selalu mempunyai tujuan agar kegiatan tersebut terarah dan diadakan evaluasi dan penilaian. Tujuan dari perawatan nifas ini adalah:
1.   Memulihkan kesehatan umum penderita
a.       Menyediakan makanan sesuai kebutuhan
b.      Mengatasi anemia
c.       Mencegah infeksi dengan memerhatikan kebersihan dan sterilisasi
d.      Mengembalikan kesehatan umum dengan pergerakan otot untuk memperlancar peredaran darah
2.   Mempertahankan kesehatan psikologis
3.   Mencegah infeksi dan komplikasi
4.   Memperlancar pembentukan air susu ibu (ASI)
5.   Mengajarkan ibu untuk melaksanakan perawatan mandiri sampai masa nifas selesai dan memelihara bayi dengan bak, sehingga bayi dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang normal.



c.       Langkah-langkah
Tidakan asuhan masa nifas pada ibu:
1.      kebersihan diri:
        anjurkan kebersihan seluruh tubuh
         mengajarkan ibu bagaimana membersihkan darah kelamin dengan sabun dan air
         sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut minimal dua kali sehari
         jika ibu mempunyai luka episiotemi, sarankan ibu untuk menghindari menyentuh luka.
2.      Istirahat:
         Anjurkan ibu untuk istirahat cukup
         Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kegiatan rumah tangga biasa dan tidur siang atau beristirahan selagi bayi sedang tidur.
3.      Latihan
4.      Gizi
5.      Perawatan payudara
6.      Hubungan perkawinanatau rumah tangga
7.      Keluarga berencana:
Jelaskan kepada ibu dan pasangan beberapa metoda KB seperti bagaimana kinerja dari metoda KB, kelebihan dan kekurangannya, efek samping, penggunaan dan waktu efektif untuk penggunaan metoda tersebut.

d.            Konsep dasar
Standar pelayanan nifas:
1.      Perawatan bayi baru lahir
Bidan  memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernafasan spontan, mencegah hipoksia sekunder, menemukan kelainan, dan melekukan tindakan atau merujuk sesuai kebutuhan. Bidan juga harus mencegah atau menangani hipotermia.
2.      Penanganan pada dua jam pertama setelah persalinan
Bidan melakukan pemantauan pada ibu dan bayi terhadap terjadinya komplikasi dalam dua jam setelah persalinan, serta melakukan tindakan yang diperlukan.
3.      Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas
Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas melalui kunjungan rumah pada hari ketiga, minggu kedua, dan minggu keenam setelah persalinan untuk membantu proses pemulihan ibu dan bayi melalui penanganan tali pusat yang benar, penemusn dini, penanganan, atau perujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas, serta memberikan penjelasan tentang kesehatan secara umum, kebersihan perorangan, makanan bergizi, perawatan bayi baru lahir, pemberian asi, imunisasi, dan KB.
Normalnya, ibu nifas akan mengalami beberapa tanda dan gejala berikut:
1.      Lelah dan sulit tidur
2.      Adanya tanda infeksi puerperalis(demam)
3.      Nyeri atau panas saat berkemih, nyeri abdomen
4.      Sembelit, hemoroid
5.      Sakit kepala terus menerus, nyeri ulu hati, dan edema
6.      Lokia berbau busuk yang sangat banyak (lebih dari 2 pembalut dalam satu jam) dan dibarengi nyeri abdomen
7.      Puting susu pecah dan mammae bengkak
8.      Sulit menyusui
9.      Rabun senja
10.  Edema, sakit, danpanas pada tungkai
Sebagian besar kematian ibu terjadi selama masa pasca persalinan. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu dan keluarganya mengenal tanda bahaya dan perlu mencari pertolongan kesehatan. Beberapa gejala bahaya pada ibu nifas:
1.         Perdarahan pervagina yang luar biasa banyak atau tiba-tiba bertambah banyak (lebih banyak dari perdarahan haid biasa atau bilamemerlukan penggantian pembalut dua kali dalam setengah jam)
2.         Pengeluaran pervagina yang baunya menusuk
3.         Rasa sakit bagian bawah abdomen atau punggung
4.         Sakit kepala yang terus menerus, nyeri ulu hati, atau masalah penglihatan
5.         Pembengkakan diwajah atau tangan
6.         Demam, muntah, rasa sakit waktu buang air kecil, atau merasa tidak enak badan
7.         Payudara yang berubah merah, panas, dan rasa sakit
8.         Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama
9.         Rasa sakit, merah, nyeri tekan, dan atau pembengkakan kaki
10.     Merasa sangat sedih atau tidak mampu  mengasuh sendiri bayinya atau diri sendiri
11.     Merasa sangat letih atau nafas terengah-engah
Kebutuhan dasar masa nifas:
1.      Nutrisi dan  cairan
2.      Ambulasi
Ambulasi sedini mungkin sangat dianjurkan, kecuali ada kontraindikasi, ambulasi ini akan meningkatkan sirkulasi dan mencegah resiko tromboflebitis, meningkatkan fungsi kerja peristaltic dan kandung kemih, sehingga mencegah distensi abdominal dan konstipasi.pada ambulasi pertama, sebaiknya ibu dibantu karena pada saat ini ibu merasa pusing ketika pertama kali bangun setelah melahirkan,.
3.      Eliminasi
Bidan harus mengobservasi adanya distensi abdomen dengan memalpasi dan mengauskultasi abdomen, terutama pada post-seksio sesaria. Berkemih harus terjadi dalam 4-8 jam pertama dan minimal sebanyak 200cc. anjurkan ibu untuk minum  banyak cairan dan ambulasi.
4.      Higinie
Sering membersihkan area perineum akan meningkatkan kenyamanan dan mencegah infeksi. Tindakan ini paling sering menggunakan air hangat yang dialirkan  (dapat di tambah larutan antiseptic) ke atas vulva perineum setelah berkemih atau dekfekasi, hindari penyemprotan langsung. Ajarkan ibu untuk membersihkan sendiri.
5.      Istirahat
Ibu nifas untuk istirahat dan tidur yang cukup. Instirahatt ini sangat penting untuk ibu yang menyusui. Tindakan rutin di rumah sakit hendaknya tidak mengganggu istirahat dan tidur ibu. Setelah selama 9 bulan ibu mengalami kehamilan dengan beban kandungan yang begitu berat banyak keadaan yang mengganggu lainnya, dan proses persalinan yang melelahkan, ibu membutuhkan istirahat yang cukup untuk memulihakan keadaannya.
6.      Seksualitas masa nifas
Seksualitas ibu dipengaruhi oleh derajat rupture perineum dan penurunan hormone steroid setelah persalinan.
7.      KB pada ibu menyusui
Salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan memberi nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan, dan penjarangan kehamilan. KB merupakan salah satu usaha membantu keluarga atau individu merencanakan kehidupan berkeluarga dengan baik, sehingga dapat membentuk keluarga yang berkualitas.



               
BAB III
PENUTUP

A.    SIMPULAN
Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan.
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal dalam kehidupan. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa social bagi ibu dan keluarga
Asuhan ibu nifas oleh bidan dilakukan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosis dan rencana tindakan, serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan dan mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas.

B.     SARAN
Sebaiknya  tenaga kesehatan melakukan asuhan kebidanan dengan benar, hati- hati dan teliti. Ini dikarenakan kesalahan sedikit saja dapat menimbulkan dampak bagi ibu dan anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar